
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke depo – depo gas oksigen di Jawa Tengah. Hal tersebut guna memastikan pasokan oksigen. Pada Senin (5/7/2021), Ganjar sidak ke dua depo oksigen di Demak untuk memastikan ketersediaan stok. Selain mengecek pasokan oksigen, Ganjar juga memastikan tidak adanya kenaikan harga di tengah kondisi krisis saat ini. Dua depo oksigen di Demak yang dicek Ganjar yaitu PT Candi Mitra Gas di Jalan Semarang-Demak KM 12.5 dan PT Tira Austenite di Kawasan Industri Banjardowo Semaran.
Kemudian hari Selasa (6/7/2021) Ganjar mengecek kembali distributor gas di kawasan Industri Candi Kota Semarang bernama PT Surya Gas. Disana, Ganjar melihat proses produksi gas berjalan lancar. Suplai gas dari Cikarang dengan pengiriman sehari sekali juga aman.
Untuk lebih jelasnya, berikut dibawah ini berita jateng menarik terkait sidak yang dilakukan Ganjar Pranowo ke depo – depo gas oksigen di Jawa Tengah :
- Ganjar Ingin Memastikan Bagaimana Operasionalisasinya
Pada Selasa (6/7), Ganjar mengatakan bahwa dirinya ingin memastikan bagaimana operasionalisasinya. Ganjar melihat prosesnya berjalan lancar. Dikarenakan permintaannya tinggi sehingga harus dipastikan suplai gasnya berjalan aman.
Menurut Ganjar, kebutuhan distributor gas di Jawa Tengah biasanya dipasok seminggu tiga kali. Namun karena pandemi, suplai gas bisa dipasok sehari sekali. Karena itu harus dipastikan di industrinya mampu mencukupi atau tidak. Karena jika kurang harus disiapkan. Kabar baiknya pada Selasa (6/7) pagi, pihaknya sudah mendapat bantuan Isotank lima unit. Dengan begitu, distribusi diharapkan dapat jauh lebih cepat.
- Ganjar Sudah Membentuk Satgas Oksigen Di Jawa Tengah
Dalam kondisi darurat saat ini, Ganjar sudah membentuk Satgas Oksigen di Jawa Tengah. Satgas Oksigen tersebut nantinya akan bertugas untuk memastikan pasokan oksigen aman, mulai dari sisi hulu sampai hilir.
Pada Senin (5/7) malam, Ganjar sudah melembagakan Satgas Oksigennya. Ganjar minta mereka untuk segera bekerja, agar dapat mengkoordinasikan antar perusahaan, distributor, sampai rumah sakit.
Dengan cara seperti itu, diharapkan semuanya bisa kompak untuk menyelesaikan persoalan oksigen tersebut. Mulai dari sisi hulu dapat dikontrol, serta diperbaiki manajemen rumah sakit di sisi hilir.
Ganjar mengungkapkan bahwa pihaknya sudah buatkan sistemnya, Kamis (8/7) sudah dapat dioperasionalkan. Sudah ada 14 distributor yang bergabung dengan group-nya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
- Direktur PT Surya Gas : Awalnya Perusahaan Memproduksi Gas Untuk Keperluan Industri Namun Kini Mengkonversi Menjadi Oksigen Untuk Medis
Sementara itu, Direktur PT Surya Gas, Singgih Wiryono mengatakan bahwa awalnya perusahaan miliknya hanya memproduksi gas oksigen untuk keperluan industri saja. Namun kini karena pandemi, perusahaan mengkonversi menjadi oksigen untuk medis.
Singgih menerangkan, dulu pihaknya memproduksi sebagian besar oksigen untuk industri. Namun pihaknya melihat bahwa di Jawa Tengah ada pandemi dan permintaan oksigen untuk medis sangat luar biasa, jadi secara kemanusiaan pihaknya tergerak untuk memfokuskan produksi oksigen untuk medis.
- Singgih : Produksi Oksigen Di PT Surya Gas Terus Meningkat Di Tengah Pandemi
Singgih menjelaskan, produksi oksigen di PT Surya Gas terus meningkat di tengah pandemi. Jika biasanya permintaan hanya 4000 meter kubik per hari, namun kini permintaan bisa mencapai hingga 7000 meter kubik per hari. Semua produksi di perusahaan miliknya dialihkan ke oksigen medis. Soal harga tidak ada kenaikan, Rp. 50.000 untuk kapasitas 6 meter kubik dan Rp. 30.000 untuk kapasitas satu meter kubik.