Virus Corona Varian Delta Bukan Berarti Tidak Ada Di DIY Meski Belum Terdeteksi

Ditemukan di Jakarta dan Sumsel, Ini 5 Fakta Virus Corona Varian Kappa

Meski Covid-19 varian B.1617.2 atau delta hingga saat ini belum terdeteksi di DIY, namun bukan berarti varian tersebut belum ada. Hal itulah yang perlu ditekankan kepada masyarakat DIY bahwa virus Corona varian Delta memang belum terdeteksi namun bukan berarti tidak ada. Kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS), khususnya sampel kasus Covid-19 di DIY yang sedang tinggi-tingginya pada bulan Juni 2021 ini.

Untuk informasi lebih lengkapnya, simak ulasan berita jogja menarik soal virus Corona varian Delta yang bukan berarti tidak ada di DIY meski belum terdeteksi :

Jika Belum Ada Bukti Pemeriksaan WGS, Varian Delta Belum Bisa Dinyatakan Sudah Masuk DIY

Pada Jumat (25/6/2021) di Yogyakarta, dr Gunadi Sp BA PhD selaku Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteraan, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM memaparkan bahwa pihaknya diminta oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) supaya fokus membantu kasus Covid-19 di Kudus. Selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY untuk sample-sample kasus Covid-19 yang melonjak tajam di DIY pada bulan Juni 2021 ini. Memang virus Corona varian delta hingga saat ini belum terdeteksi, namun bukan berarti belum ada. Hal itu yang perlu ditekankan lagi kepada masyarakat.

Gunadi juga menyatakan bahwa pihaknya mengambil dan me-running hingga ada bukti pemeriksaan WGS dari sample tersebut. Jika belum ada hasil bukti pemeriksaan WGS-nya, maka pihaknya belum bisa menyatakan virus Corona varian Delta sudah masuk DIY. Apalagi sulit dikendalikannya mobilitas saat ini, dipastikan dapat meningkatkan.

Dari sample-sample tersebut mungkin pihaknya bisa ambil, kemudian running terlebih dahulu hingga ada bukti Genome Sequencing.

Terdapat 30 Sample Di DIY Yang Diperiksa Untuk Mendapatkan Hasil Bukti Pemeriksaan WGS

Soal WGS ini, Gunadi menyampaikan bahwa setidaknya terdapat sekitar 30 sample di DIY yang diperiksa. Kemudian sample-sample tersebut dites bersamaan dengan 20 sample Corona kasus anak-anak dari Solo, Jawa Tengah sehingga pihaknya masih menunggu sample dari Solo Raya.

Gunadi berimbuh jika running 48 sample maka yang diperlukan sampling 20, sementara sisanya setelah itu tidak bisa dipakai langsung hilang. Pemeriksaan WGS perlu waktu sekitar dua hingga tiga minggu setelah semua sample diterima dan berpeluang terjadinya transmisi lokal.

Covid-19 yang sudah ada memiliki empat varian yaitu alpha, beta, gamma, delta. Sementara varian yang sudah ada di Indonesia ada tiga yaitu alpha, beta, dan deltan. Namun yang mendominasi saat ini adalah varian delta yang sebelumnya sudah terdeteksi terutama di DKI Jakarta, Bangkalan, Kudus, dan Karawang. Sebab sudah terjadi transmisi lokal dan mobilitas yang sulit dibatasi dan bed occupancy rate (BOR) meningkat.

Lantas, Virus Corona Varian Delta Itu Seperti Apa?

Belakangan ini virus Corona varian delta memang telah menyita banyak perhatian. Pasalnya varian delta tersebut dinilai lebih menular (infeksius) dibandingkan dengan varian sebelumnya. Selain itu, varian delta juga disebut-sebut memiliki gejala klinis yang beragam dan lebih berat.

Varian delta sendiri merupakan mutasi pada virus corona B.16.17.2. Mutasi tersebut pertama kali ditemukan di India. Varian delta saat ini telah menyebar luas hingga ke 74 negara, bahkan  transmisi lokal virus corona varian delta juga telah ditemukan di Indonesia.

Eric Daniel Tenda selaku Dokter Spesialias Penyakit Dalam mengatakan bahwa sejatinya virus memang akan selalu bermutasi sebagai cara dirinya beradaptasi terhadap lingkungan layaknya makhluk hidup.

Pada kasus varian delta ini, virus Covid-19 gagal melakukan “fotokopi” dirinya sehingga menyebabkan beberapa stuktur protein virus tidak terbentuk dengan baik. Alhasil, terbentuklah virus yang berbeda dengan virus awalnya sehingga terjadi mutasi.

Virus Corona varian delta memiliki angka pertambahan kasus atau basic reproductive number (RO) 6-8. Angka tersebut menjadi indikasi betapa varian delta cepat menyebar dari satu penularan. Sebab, pada varian virus Corona lainnya seperti varian alfa hanya memiliki RO sekitar 2-3 saja.

Varian delta memang lebih infeksius karena terbentuk akibat adanya mutasi ganda (double mutation). Varian delta diduga muncuk karena mutasi dua varian L452R dan P681R pada virus SARS-CoV-2 yang gagal terbentuk dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *